Dalam jurnal PLoS Genetics imuwan Swedia menyangkal bahwa ayam hutan
merah adalah nenek moyang tunggal ayam peliharaan. Darwin lagi-lagi
keliru!
Hidayatullah.com--Dalam bukunya, "The Origin of Species (1859)"
(Asal-Usul Spesies), bab 6 tentang Kesulitan-Kesulitan Teori, Charles
Darwin mengisahkan asal usul ikan paus. Menurutnya tidaklah sulit bagi
"seleksi alam" untuk mengubah beruang menjadi makhluk dengan bentuk
tubuh yang semakin sesuai untuk hidup di laut dengan mulut yang
semakin besar, hingga akhirnya menjadi ikan paus. Pernyataan ini
kedengaran aneh, tapi tidak mengherankan mengingat keterbelakangan
ilmu pengetahuan di masa Darwin.
Dalam karyanya yang lain "The variation of animals and plants under
domestication (1868)" Charles Darwin juga berpendapat bahwa ayam
peliharaan berasal-usul dari unggas merah hutan. Terbuktikah
pernyataanDarwin ? Sudah bisa ditebak. Ilmu pengetahuan di masa Darwin
sangatlah kuno, sehingga teorinya didasarkan pada banyak
ketidaktahuan. Di jamannya, kerumitan sel di tingkat molekul belumlah
diketahui. Charles Darwin sama sekali tidak memahami apa itu DNA, RNA,
dan metabolisme sel.
Lebih dari seabad kemudian, kecanggihan ilmu dan teknologi semakin
memungkinkan orang menguak rahasia alam, termasuk seluk-beluk
kehidupan di tingkat sel. Tidak heran dan bisa dimaklumi jika para
ilmuwan di masa kini ada yang semakin tidak menemukan kebenaran
sejumlah teorinya.
"Darwin was wrong about the wild origin of the chicken" (Darwin salah
tentang asal-usul liar ayam), demikian judul berita resmi keluaran
Uppsala University , Swedia, 29 Februari 2008. Berita ini sangatlah
heboh dan mengejutkan dunia ilmu pengetahuan sampai-sampai berbagai
mediamassa ilmiah dan umum di penjuru dunia ramai-ramai meliput
berita yang mengagetkan ini.
Hasil penelitian ini terbit di jurnal ilmiah bergengsi, PLoS Genetics
edisi 4(2) tahun 2008 dengan judul "Identification of the Yellow Skin
Gene Reveals a Hybrid Origin of the Domestic Chicken" (Identifikasi
Gen Kulit Kuning Mengungkap Asal-Usul Hibrida Ayam Peliharaan).
"Penelitian ini menyangkal anggapan bahwa ayam hutan merah adalah
nenek moyang tunggal ayam peliharaan dan memberikan bukti nyata bahwa
spesies-spesies lain bersumbangsih pada genom ayam peliharaan", papar
jurnal tersebut.
"Ironisnya adalahDarwin berpikiran bahwa lebih dari satu spesies liar
telah bersumbangsih terhadap perkembangan anjing, tapi ayam berasal
dari hanya satu spesies liar, unggas hutan merah. Sekarang terbukti
justru sebaliknya," kata Greger Larson, peneliti di Uppsala
University, Swedia, dan di Durham University, Inggris.
Berita ini diliput pula oleh media pemberitaan Inggris,
Telegraph.co.uk, 29 Februari 2008, di bawah judul "Darwin was wrong
about (chicken) evolution" (Darwin keliru mengenai evolusi (ayam)).
Artikel itu memaparkan, selain teori tentang ayamnya salah, teori sang
Bapak Evolusi Charles Darwin mengenai asal-usul anjingnya juga
meleset. [wwn/www.hidayatullah.com]
merah adalah nenek moyang tunggal ayam peliharaan. Darwin lagi-lagi
keliru!
Hidayatullah.com--Dalam bukunya, "The Origin of Species (1859)"
(Asal-Usul Spesies), bab 6 tentang Kesulitan-Kesulitan Teori, Charles
Darwin mengisahkan asal usul ikan paus. Menurutnya tidaklah sulit bagi
"seleksi alam" untuk mengubah beruang menjadi makhluk dengan bentuk
tubuh yang semakin sesuai untuk hidup di laut dengan mulut yang
semakin besar, hingga akhirnya menjadi ikan paus. Pernyataan ini
kedengaran aneh, tapi tidak mengherankan mengingat keterbelakangan
ilmu pengetahuan di masa Darwin.
Dalam karyanya yang lain "The variation of animals and plants under
domestication (1868)" Charles Darwin juga berpendapat bahwa ayam
peliharaan berasal-usul dari unggas merah hutan. Terbuktikah
pernyataan
sangatlah kuno, sehingga teorinya didasarkan pada banyak
ketidaktahuan. Di jamannya, kerumitan sel di tingkat molekul belumlah
diketahui. Charles Darwin sama sekali tidak memahami apa itu DNA, RNA,
dan metabolisme sel.
Lebih dari seabad kemudian, kecanggihan ilmu dan teknologi semakin
memungkinkan orang menguak rahasia alam, termasuk seluk-beluk
kehidupan di tingkat sel. Tidak heran dan bisa dimaklumi jika para
ilmuwan di masa kini ada yang semakin tidak menemukan kebenaran
sejumlah teorinya.
"
tentang asal-usul liar ayam), demikian judul berita resmi keluaran
heboh dan mengejutkan dunia ilmu pengetahuan sampai-sampai berbagai
media
berita yang mengagetkan ini.
Hasil penelitian ini terbit di jurnal ilmiah bergengsi, PLoS Genetics
edisi 4(2) tahun 2008 dengan judul "Identification of the Yellow Skin
Gene Reveals a Hybrid Origin of the Domestic Chicken" (Identifikasi
Gen Kulit Kuning Mengungkap Asal-Usul Hibrida Ayam Peliharaan).
"Penelitian ini menyangkal anggapan bahwa ayam hutan merah adalah
nenek moyang tunggal ayam peliharaan dan memberikan bukti nyata bahwa
spesies-spesies lain bersumbangsih pada genom ayam peliharaan", papar
jurnal tersebut.
"Ironisnya adalah
telah bersumbangsih terhadap perkembangan anjing, tapi ayam berasal
dari hanya satu spesies liar, unggas hutan merah. Sekarang terbukti
justru sebaliknya," kata Greger Larson, peneliti di Uppsala
University, Swedia, dan di Durham University, Inggris.
Berita ini diliput pula oleh media pemberitaan Inggris,
Telegraph.co.uk, 29 Februari 2008, di bawah judul "Darwin was wrong
about (chicken) evolution" (Darwin keliru mengenai evolusi (ayam)).
Artikel itu memaparkan, selain teori tentang ayamnya salah, teori sang
Bapak Evolusi Charles Darwin mengenai asal-usul anjingnya juga
meleset. [wwn/www.hidayatullah.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
tulis komentar di sini